Metro – Sejumlah guru ngaji di Kota Metro menyampaikan keluhan terkait aktivasi Kartu Metro Ceria (KMC) yang dilakukan oleh Bank Lampung. Kebijakan ini mengharuskan mereka untuk membuat rekening baru, meskipun sebagian besar sudah memiliki rekening di bank tersebut. Para guru ngaji merasa keberatan dengan proses yang dinilai memberatkan ini.
Sebelumnya, para guru ngaji memiliki rekening jenis *Tabunganku*, yang memang tidak dilengkapi dengan fasilitas kartu ATM namun bebas dari biaya administrasi bulanan. Namun, Bank Lampung diduga memberikan saran yang terkesan memaksa agar mereka beralih ke kartu ATM berbentuk KMC. Akibatnya, sebagian besar guru ngaji harus merogoh kocek hingga Rp100.000 untuk membuka rekening baru, padahal mereka masih memiliki rekening *Tabunganku* yang aktif.
Salah seorang guru ngaji yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan kekesalannya, “Kami tidak pernah menggunakan rekening Bank Lampung untuk melakukan transfer, karena sifat rekening kami hanya untuk menerima. Untuk urusan transfer dan transaksi lainnya, kami sudah memiliki rekening di bank lain yang lebih praktis dan mendukung transaksi mobile banking.”
Guru ngaji tersebut juga menyarankan agar program Kartu Metro Ceria lebih inovatif dan tidak memberatkan masyarakat. “Kenapa kartu ini harus hadir kalau hanya menambah beban bagi rakyatnya?” ujarnya penuh kekecewaan.
Keluhan ini mencuat di tengah upaya pemerintah daerah yang berusaha meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji melalui berbagai program, termasuk Kartu Metro Ceria. Namun, pelaksanaan kebijakan ini dinilai kurang matang dan justru menambah beban finansial bagi para guru ngaji yang seharusnya mendapatkan manfaat.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Metro menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada keharusan untuk membuka rekening baru bagi mereka yang sudah memiliki rekening di Bank Lampung. “Seharusnya, jika masyarakat sudah memiliki rekening di Bank Lampung, tidak perlu membuat rekening baru. Kami akan berkoordinasi dengan pihak bank untuk memastikan hal ini, sehingga program Kartu Metro Ceria dapat berjalan dengan baik tanpa menambah beban bagi para guru ngaji,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bank Lampung belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan tersebut. Masyarakat berharap ada solusi yang lebih baik dari pihak bank agar program Kartu Metro Ceria dapat berjalan tanpa memberatkan para guru ngaji dan masyarakat luas. Redaksi : Bahtiar
